Ini perusahaan kedua dimana saya bekerja sebagai seorang geologist.
Hubungan dengan perusahaan sebelumnya tidak berjalan dengan begitu baik dan berakhir melalui surat resign tanpa basa basi. Kadang hal hal seperti itu terjadi pada profesi ini, ada beberapa faktor utama yang seringkali membuat seorang geologist pindah tempat bekerja. Selain sinyal, jadwal cuti menjadi pertimbangan paling utama untuk menentukan pilihan tempat bekerja. Jadwal cutiku yang sekarang tidak berbeda dengan jadwal cuti di perusahaan sebelumnya. Delapan (8) minggu bekerja, dua (2) minggu off. Tidak ada yang menarik dengan yang delapan minggunya, karena kehidupan sebenarnya terjadi pada bagian yang dua minggu. Bahasa sederhananya, saya bekerja selama delapan minggu di site untuk hidup selama dua minggu di luar site.
Saya tidak pernah menganggap manajemen keuanganku adalah manajemen versi terbaik yang pernah ditemukan oleh manusia dan patut untuk diseminarkan dalam pertemuan rutin ahli ekonomi dunia.
Saya benar benar payah dalam hal mengatur uang.
Menabung bagiku seperti salah satu kata dalam bahasa sumeria kuno yang saya tidak tau artinya apa.
Manajemen keuangan parah ini jugalah yang membuat saya selalu berakhir di atas bus rongsokan paling murah untuk menuju site ketika waktu cutiku telah usai. Tapi diluar semua hal itu, hidupku sepertinya baik baik saja kecuali satu hal.
PERNIKAHAN…
Pernikahan adalah isu paling SARA ketika memasuki usia sepertiku sekarang, kapan nikah menjadi seperti ucapan salam ketika bertemu seseorang dimana mana. Dan biar tidak terlihat aneh, jawaban untuk pertanyaan tersebut harus berupa kalimat harapan yang mencerminkan semangat tanpa kenal putus asa dalam mencari pasangan hidup dan diakhiri dengan basa basi mohon didoakan agar pernikahan yang mereka tanyakan bisa segera terwujud.
Hidup di tengah tengah masyarakat benar benar merepotkan.
Kadang saya berpikir, daripada mereka mengiritasi orang lain dengan pertanyaan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka (saya menikah dengan kehidupan mereka adalah dua hal yang tidak relevan), mengapa mereka tidak menanyakan hal hal yang lebih ringan kayak ‘naruto seri terbaru sudah terbit atau belum?’
Pernikahan adalah sesuatu yang sangat serius. Karena alasan itu, saya hanya ingin menikah dengan seseorang yang saya sukai dan juga menyukaiku tentunya. Jadi saya tidak punya kriteria fisik apapun dalam hal ini.
Kemudian tibalah fase dimana orang orang dekatku mulai sibuk memperkenalkanku dengan beberapa perempuan yang menurut mereka punya bakat untuk menjadi seorang istri yang baik. Aktivitas aneh mereka ini berhenti setelah mereka mendengarku berkata, saya butuh partner hidup bukan badut salon, apalagi pembantu rumah tangga.
Saya menulis ini untuk menghadapi fase satu setengah bulan di site.
Saat dimana apapun dalam radius 60 Km sama sekali tidak menarik.
Saat dimana saya mulai berpikir untuk menguruskan badan dengan menahan diri untuk tidak berperilaku seperti gorilla setiap jam makan tiba.
Saat menikah adalah hal terakhir yang seharusnya saya pikirkan.
Karena jodoh di tangan Tuhan.
Bukan begitu?
Selasa, 25 Juni 2013
Senin, 27 Februari 2012
Redemption
18 tahun yang lalu..
Kemeja putih dan celana merah hati. Saya merasa sangat enggan untuk memulai hari dan sekolahku yang baru. Ini kali ke tiga saya harus pindah sekolah karena orang tuaku pindah tugas. Sekarang saya duduk di kelas lima sekolah dasar. Masa dimana semua anak seusiaku membutuhkan pengakuan atas eksistensi sebagai laki laki [dari kecil saya sangat bahagia karena berjenis kelamin jantan dan perasaan itu bertambah kuat saat menginjak usiaku yang sekarang. Menjadi laki laki itu sangat menyenangkan. Maksudku sebagian besar menyenangkan]. Hari ini akan sangat berat. Seperti hari pertama di sekolahku yang ke-dua saat saya masih kelas 3, saya memulainya dengan perkelahian yang tidak saya menangkan. Pulang kerumah dengan wajah memar dan pakaian kotor bukan apa apa. Tapi dipukuli dalam selokan sekolah lebih meninggalkan bekas. Sukri, tubuhnya terlalu besar untuk anak seusianya. Sukri yang beberapa minggu ke depan akan sangat malang karena kembali harus berurusan denganku saat saya telah jauh lebih siap. Bahkan dengan sebanyak apapun otot yang dia miliki, gilirannya untuk masuk selokan tidak pernah dia duga sebelumnya. Meski setelahnya keadaanku jadi sangat menyedihkan karena ternyata Sukri punya kakak yang tidak lulus TK.
Hari pertama sebagai orang asing di sekolah sangat tidak menyenangkan. Apalagi dengan mata sipit. Usia anak anak ini masih sangat muda, tapi mereka rasis luar biasa.
Acara perkenalan diri di depan kelas diwarnai teriakan "Cina! Cina!". Saya tetap tenang dan berusaha mencari sumber teriakan yang paling keras dan mengenali wajahnya.
"Hemat energimu, kau akan membutuhkannya saat sekolah usai, pribumi.." kataku dalam hati.
Seakan hari ini belum cukup buruk, ibu wali kelas memilihkan tempat duduk untukku. Malapetaka. Saya satu satunya laki laki di kelas ini yang harus duduk dengan seorang perempuan karena tempat duduk yang lain penuh. Saya berusaha menolak secara halus tapi situasi pindah kemana pun saya tetap akan duduk dengan perempuan karena jumlah murid laki laki di kelas ini secara ajaib sangat pas, membuatku pasrah.
Namanya Indriani, rangking umum kelas dengan rambut sebahu. Kulit sawo matang dan kalimat pertama untukku darinya adalah "bisa jako meliat itu? ka kecil sekali matamu..". Saya baru akan mengangkat kursi untuk dihantamkan ke mukanya, tapi dipotong oleh suara ibu guru yang memanggil namaku untuk menghadap ke ruang guru. Ada berkas pindah sekolahku yang tidak lengkap katanya.
Masa sekolah dasarku tidak begitu menyenangkan dan sejauh yang bisa saya ingat, saya hanya punya satu orang teman. Namanya Awaludin Goman. Awal yang matanya juga sipit sepertiku hanya kulitnya jauh lebih putih dan itu dia peroleh dari ibunya yang keturunan tionghoa. Jadilah kami duo china di kelas. Dalam pergaulan kami berada di dasar klasemen. Tapi tidak untuk urusan prestasi di kelas. Kami luar biasa. Dan prestasi ini juga yang membuat kami jadi jauh lebih sering mengerjakan PR mereka yang tubuhnya lebih besar dan rumahnya dekat sekolah. Mereka yang punya teman 10 tahun lebih tua dan beprofesi sebagai tukang palak khusus buat kami. Tukang palak yang memaksa kami memodifikasi seragam sekolah agar bisa menyembunyikan uang jajan dilipatan kerah baju karena upaya menyembunyikannya dalam kaos kaki tidak bisa dibilang berhasil. Tukang palak yang akan babak belur nantinya setelah sekolah bela diriku tamat beberapa tahun berikutnya. Hari pembalasan setelah tahun tahun penderitaan. Hari indah yang tidak bisa dinikmati awal karena dia memilih menghabiskan hidupnya di panti rehabilitasi saat harusnya kami sudah berada di tahun kedua sekolah menengah.
Hal hal baik terjadi dalam hidup hanya jika berjuang agar itu..terjadi
Karena pagi ini saya mengalami sesuatu yang mengingatkanku pada masa merah hatiku...sesuatu yang membuat masa itu bukan lagi masa yang tidak terlalu menyenangkan.
Viva SDN 2 Mannuruki! :D
Kemeja putih dan celana merah hati. Saya merasa sangat enggan untuk memulai hari dan sekolahku yang baru. Ini kali ke tiga saya harus pindah sekolah karena orang tuaku pindah tugas. Sekarang saya duduk di kelas lima sekolah dasar. Masa dimana semua anak seusiaku membutuhkan pengakuan atas eksistensi sebagai laki laki [dari kecil saya sangat bahagia karena berjenis kelamin jantan dan perasaan itu bertambah kuat saat menginjak usiaku yang sekarang. Menjadi laki laki itu sangat menyenangkan. Maksudku sebagian besar menyenangkan]. Hari ini akan sangat berat. Seperti hari pertama di sekolahku yang ke-dua saat saya masih kelas 3, saya memulainya dengan perkelahian yang tidak saya menangkan. Pulang kerumah dengan wajah memar dan pakaian kotor bukan apa apa. Tapi dipukuli dalam selokan sekolah lebih meninggalkan bekas. Sukri, tubuhnya terlalu besar untuk anak seusianya. Sukri yang beberapa minggu ke depan akan sangat malang karena kembali harus berurusan denganku saat saya telah jauh lebih siap. Bahkan dengan sebanyak apapun otot yang dia miliki, gilirannya untuk masuk selokan tidak pernah dia duga sebelumnya. Meski setelahnya keadaanku jadi sangat menyedihkan karena ternyata Sukri punya kakak yang tidak lulus TK.
Hari pertama sebagai orang asing di sekolah sangat tidak menyenangkan. Apalagi dengan mata sipit. Usia anak anak ini masih sangat muda, tapi mereka rasis luar biasa.
Acara perkenalan diri di depan kelas diwarnai teriakan "Cina! Cina!". Saya tetap tenang dan berusaha mencari sumber teriakan yang paling keras dan mengenali wajahnya.
"Hemat energimu, kau akan membutuhkannya saat sekolah usai, pribumi.." kataku dalam hati.
Seakan hari ini belum cukup buruk, ibu wali kelas memilihkan tempat duduk untukku. Malapetaka. Saya satu satunya laki laki di kelas ini yang harus duduk dengan seorang perempuan karena tempat duduk yang lain penuh. Saya berusaha menolak secara halus tapi situasi pindah kemana pun saya tetap akan duduk dengan perempuan karena jumlah murid laki laki di kelas ini secara ajaib sangat pas, membuatku pasrah.
Namanya Indriani, rangking umum kelas dengan rambut sebahu. Kulit sawo matang dan kalimat pertama untukku darinya adalah "bisa jako meliat itu? ka kecil sekali matamu..". Saya baru akan mengangkat kursi untuk dihantamkan ke mukanya, tapi dipotong oleh suara ibu guru yang memanggil namaku untuk menghadap ke ruang guru. Ada berkas pindah sekolahku yang tidak lengkap katanya.
Masa sekolah dasarku tidak begitu menyenangkan dan sejauh yang bisa saya ingat, saya hanya punya satu orang teman. Namanya Awaludin Goman. Awal yang matanya juga sipit sepertiku hanya kulitnya jauh lebih putih dan itu dia peroleh dari ibunya yang keturunan tionghoa. Jadilah kami duo china di kelas. Dalam pergaulan kami berada di dasar klasemen. Tapi tidak untuk urusan prestasi di kelas. Kami luar biasa. Dan prestasi ini juga yang membuat kami jadi jauh lebih sering mengerjakan PR mereka yang tubuhnya lebih besar dan rumahnya dekat sekolah. Mereka yang punya teman 10 tahun lebih tua dan beprofesi sebagai tukang palak khusus buat kami. Tukang palak yang memaksa kami memodifikasi seragam sekolah agar bisa menyembunyikan uang jajan dilipatan kerah baju karena upaya menyembunyikannya dalam kaos kaki tidak bisa dibilang berhasil. Tukang palak yang akan babak belur nantinya setelah sekolah bela diriku tamat beberapa tahun berikutnya. Hari pembalasan setelah tahun tahun penderitaan. Hari indah yang tidak bisa dinikmati awal karena dia memilih menghabiskan hidupnya di panti rehabilitasi saat harusnya kami sudah berada di tahun kedua sekolah menengah.
Hal hal baik terjadi dalam hidup hanya jika berjuang agar itu..terjadi
Karena pagi ini saya mengalami sesuatu yang mengingatkanku pada masa merah hatiku...sesuatu yang membuat masa itu bukan lagi masa yang tidak terlalu menyenangkan.
Viva SDN 2 Mannuruki! :D
Senin, 13 Februari 2012
17 derajat celcius
Easting : 385850
Northing : 9682225
Camp Blok 8 Morowali nickel project area…
Dengan ketinggian 879 mdpl, tempat ini membuatku jarang mandi. Tapi hal itu disini bukan masalah sama sekali, terlepas dari kampanye kesehatan yang dilakukan oleh produsen sabun mandi batangan yang katanya nomor satu di dunia. Karena di tempat ini sabun tidak populer. Kami sepertinya lebih butuh selimut yang cukup tebal dan tanpa motif Barbie yang membuatku dan sepertinya sebagian besar orang disini sedikit merasa seperti banci putus asa di tengah kerasnya terpaan zaman.

Tempat ini sebenarnya lumayan indah. Cocok untuk objek wisata alam keluarga selama satu atau dua hari. Ceritanya jadi sedikit berubah jika kamu harus menghabiskan durasi hidupmu selama 2 bulan di tempat ini. Tanpa sinyal, listrik dan hiburan super untuk geologist penuh semangat. Sedikit banyak sekarang saya jadi mengerti perasaan orang orang yang hidup di zaman prasejarah. Mereka pastinya sangat tertekan. Bayangkan mereka tidak bisa chatting, monitoring timeline atau update status di facebook. Mereka bahkan tidak bisa baca komik di malam hari karena tidak disupport dengan piranti penerangan yang memadai. Dan bayangkan mereka hidup di gua yang lembab dengan kotoran kelelawar dimana mana tanpa vacum cleaner.
Mereka pasti menderita sekali.
Sepertinya semua orang yang berada di tempat ini [sekitar 200-an orang] sepakat untuk bertingkah laku aneh. Saya tidak tahu tujuan pastinya. Salah satunya adalah operator bor di seberang blokku. Kemana mana dia pasti memegang HP + headset terpasang. Padahal kami semua sadar dan tanpa paksaan sangat paham, di tempat ini tidak ada sinyal operator seluler. Dan saya tidak tau apakah M*to xxxx memiliki aplikasi radio FM selain 6 unit speaker treble built in yang kalo di set ke volume maksimum bikin satu camp dak bisa tidur [enam speaker dan lagu dangdut adalah mimpi buruk atau kita bisa menyebutnya teror]. Anggaplah aplikasinya ada, tapi itu tetap tidak membuat kesimpulan apa apa, karena siaran radio available di tempat ini hanya siaran radio Papua Nugini berfrekuensi SW. Dan apa kalian tau orang Papua Nugini berbicara dalam bahasa apa? Itu maksudku.
Bukan Cuma itu, hampir semua orang [saya belum pernah jadi tidak bisa dikategorikan semua] sangat senang berbicara melalui HT dengan salah satu pria pemegang HT berbicara sambil menirukan suara perempuan. Saya benar benar tidak ingin membahas penyakit jiwa yang ini.
“Pak, ayo rame rame pergi nonton” ajak salah satu operator
“Hah? Nonton apa pak? [over excited]” jawabku
“Nonton dozer sama compactor, pak! Hahahaha..”
[Akhmad Taufiq : ambil gergaji mesin dari gudang]
“Bagaimana kalo kita nonton Texas chainsaw machine, Nak?” Tanyaku serius
[Mereka umumnya tau saya sakit jiwa. Dalam hitungan detik camp kosong, 200 jiwa dievakuasi ke Kongo]
Tapi tentu saja, ada satu hal yang paling menarik di tempat ini. Satu hal yang paling menggembirakan hati dan bikin tidak bisa berhenti tersenyum.
Yup, fieldbreak packing day…
[Akhmad Taufiq : ambil kalender dan mulai menghitung hari]
Northing : 9682225
Camp Blok 8 Morowali nickel project area…
Dengan ketinggian 879 mdpl, tempat ini membuatku jarang mandi. Tapi hal itu disini bukan masalah sama sekali, terlepas dari kampanye kesehatan yang dilakukan oleh produsen sabun mandi batangan yang katanya nomor satu di dunia. Karena di tempat ini sabun tidak populer. Kami sepertinya lebih butuh selimut yang cukup tebal dan tanpa motif Barbie yang membuatku dan sepertinya sebagian besar orang disini sedikit merasa seperti banci putus asa di tengah kerasnya terpaan zaman.
Tempat ini sebenarnya lumayan indah. Cocok untuk objek wisata alam keluarga selama satu atau dua hari. Ceritanya jadi sedikit berubah jika kamu harus menghabiskan durasi hidupmu selama 2 bulan di tempat ini. Tanpa sinyal, listrik dan hiburan super untuk geologist penuh semangat. Sedikit banyak sekarang saya jadi mengerti perasaan orang orang yang hidup di zaman prasejarah. Mereka pastinya sangat tertekan. Bayangkan mereka tidak bisa chatting, monitoring timeline atau update status di facebook. Mereka bahkan tidak bisa baca komik di malam hari karena tidak disupport dengan piranti penerangan yang memadai. Dan bayangkan mereka hidup di gua yang lembab dengan kotoran kelelawar dimana mana tanpa vacum cleaner.
Mereka pasti menderita sekali.
Sepertinya semua orang yang berada di tempat ini [sekitar 200-an orang] sepakat untuk bertingkah laku aneh. Saya tidak tahu tujuan pastinya. Salah satunya adalah operator bor di seberang blokku. Kemana mana dia pasti memegang HP + headset terpasang. Padahal kami semua sadar dan tanpa paksaan sangat paham, di tempat ini tidak ada sinyal operator seluler. Dan saya tidak tau apakah M*to xxxx memiliki aplikasi radio FM selain 6 unit speaker treble built in yang kalo di set ke volume maksimum bikin satu camp dak bisa tidur [enam speaker dan lagu dangdut adalah mimpi buruk atau kita bisa menyebutnya teror]. Anggaplah aplikasinya ada, tapi itu tetap tidak membuat kesimpulan apa apa, karena siaran radio available di tempat ini hanya siaran radio Papua Nugini berfrekuensi SW. Dan apa kalian tau orang Papua Nugini berbicara dalam bahasa apa? Itu maksudku.
Bukan Cuma itu, hampir semua orang [saya belum pernah jadi tidak bisa dikategorikan semua] sangat senang berbicara melalui HT dengan salah satu pria pemegang HT berbicara sambil menirukan suara perempuan. Saya benar benar tidak ingin membahas penyakit jiwa yang ini.
“Pak, ayo rame rame pergi nonton” ajak salah satu operator
“Hah? Nonton apa pak? [over excited]” jawabku
“Nonton dozer sama compactor, pak! Hahahaha..”
[Akhmad Taufiq : ambil gergaji mesin dari gudang]
“Bagaimana kalo kita nonton Texas chainsaw machine, Nak?” Tanyaku serius
[Mereka umumnya tau saya sakit jiwa. Dalam hitungan detik camp kosong, 200 jiwa dievakuasi ke Kongo]
Tapi tentu saja, ada satu hal yang paling menarik di tempat ini. Satu hal yang paling menggembirakan hati dan bikin tidak bisa berhenti tersenyum.
Yup, fieldbreak packing day…
[Akhmad Taufiq : ambil kalender dan mulai menghitung hari]
Kamis, 26 Januari 2012
Bahodopi, I am in Rush!
17 Januari 2012
Bungku – Bahodopi dalam kecepatan kurang lebih 40 Km/jam [Jalan rusak parah, sapi menguasai badan jalan]
Sekarang pukul 08:00 Wita, pagi yang begitu cerah dan harusnya itu membuat perjalanan ini menjadi menyenangkan. Saya menyebutnya deteleportasi, itu ketika saya dipindahkan dari site satu ke site yang lain dengan jarak tempuh yang lumayan besar. Tapi bukankah menjadi buruh membuat pilihan untuk memutuskan sesuatu berdasarkan pertimbangan pribadi menjadi sangat terbatas. Tapi apapun itu, saya menyukai bepergian, kemana pun dan kapan pun.
Awalnya saya berpikir semua kendaraan umum yang beroperasi di kota Bungku memiliki jenis yang sama : mini bus. Ternyata salah, saya dan delapan orang yang lain termasuk pengemudi sekarang berada dalam kendaraan beroda empat yang bangku penumpangnya menghadap ke samping [di Makassar ini disebut pete pete, di Morowali mereka menyebutnya blender mekanik pengaduk isi perut]. Semua orang yang berada dalam kendaraan ini sepertinya memiliki hubungan keluarga kecuali saya, seorang pria yang tidak ingin saya sebutkan dalam tulisan ini dan tiga orang yang duduk di depan [serius mereka duduk bertiga, orang yang di tengah berupaya sedemikian rupa untuk memposisikan handle persneling berada tepat diantara kedua lututnya]. Tiga orang tolol ini membuat sedikit masalah di awal perjalanan. Orang tolol pertama yang mengemudikan kendaraan mengeluh kesulitan mengoper gigi, katanya lutut orang tolol yang kedua menghimpit handle. Orang tolol ketiga yang duduk dekat pintu depan sebelah kiri sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan kekacauan ini, tapi alasannya untuk memaksakan diri duduk di depan dan sekarang membuat jumlah mereka sekarang lebih besar dari dua sedikit bikin emosi [duduk dibelakang membuat mual katanya. Trus kenapa anda tidak naik cable car, Mr. President?]
Beralih ke belakang, satu orang pria yang tidak ingin saya sebutkan tadi duduk di depan pintu keluar. Dari tadi orang ini merokok tanpa henti. Saya mengasumsikan orang ini punya masalah PPKN yang cukup parah. Asap rokoknya membuat kabin penumpang menjadi seperti pangkalan gerobak sate di jam makan malam yang sibuk. Saya memutuskan untuk tidak berinteraksi dengan orang ini selama perjalanan untuk alasan apapun dan memilih menganggap orang ini tidak pernah ada, tembus pandang dan tidak punya bobot penting untuk diperdulikan. Saya baru saja berhenti berpikir seperti tadi ketika tiba tiba dia bermaksud meminjam korek api [punya dia kelihatannya rusak parah. Wajar. Tingkat pengoperasian ekstrim]. Saya tidak perduli seperti yang saya katakan dan pasang tampang “Did I hear something?”. Dia kelihatan sedikit emosi dan berniat menyalurkannya. Saya terpaksa harus melakukan sedikit improvisasi dengan menjatuhkan palu Geologi dari dalam tas secara sangat disengaja. Suara benturan palu dan lantai mobil sangat keras, membuat penumpang lain bergidik ngeri [Don’t try me, I got a serious mental sickness ladies and gentlemen…]
Empat orang yang lain mungkin memiliki hubungan seperti ini : Ibu mertua, Istri, Suami dan anak. Sepertinya mereka baru keluar dari rumah sakit. Di pangkuan sang istri terdapat amplop besar bertuliskan radiologi, mereka membawa banyak barang dan tas berisi pakaian. Termos air panas memperkuat asumsiku. Cukup bisa diterima kan? Wajah anak mereka kelihatan sangat pucat [dia yang sakit dan menurutku tipus]. Anak ini mengeluh pusing tiap lima menit sekali. Sekarang sudah hampir satu jam, jadi jumlah total keluhan harusnya bisa dihitung untuk mengetahui rata rata produksi keluhan per hari. Tidak perlu menganggapku gila, saya menghitungnya sekedar untuk mencari kesibukan. Itu juga masih bisa diterima kan?
Kami baru saja melewati SDN Inpres 1 Bahomotefe ketika sang Ibu mertua berbicara dengan sedikit lantang kepada sang istri yang wajahnya mulai sedikit pucat dan matanya menunjukkan disorientasi ringan. “Ati’! Ada minyak anginmu?” perempuan yang namanya Ati’ menggeleng dan balik bertanya pada suaminya. “Pa, ada kantong kresek?” yang ditanya juga menggeleng lalu beribacara pada anak lelaki yang duduk di sampingnya. “#*@####**@*@*@*@**#^$##!@#$@% [dalam bahasa daerah yang saya tidak mengerti]. Si anak bereaksi dengan menutupi seluruh permukaan tubuhnya pakai sarung. Ibu mertua menjulurkan kepalanya keluar melalui jendela, tangannya mencengkeram sandaran kepala kursi pengemudi. Beberapa kali sang sopir harus berbalik untuk melihat apa yang menyentuh kepalanya [kebanyakan nonton godzilla bikin paranoid, betul kan pak sopir?]. Sang istri mulai berbaring gelisah di lantai mobil sambil menutupi wajahnya dengan koran. Sang suami menyalakan rokok dan mulai bernyanyi dalam bahasa daerah yang tidak ada subtitlenya. Si anak tidak bergerak sama sekali. Pria depan pintu menyalakan rokoknya yang ke 177886999! Dengan dua orang perokok profesional dan terlatih, sekarang jarak pandang di dalam kabin tidak lebih dari 2,5 cm.
Oh Tuhan! Ini mulai terlihat seperti gathering klub pecandu mabuk lem Fox!
Lalu tiba tiba mereka berurutan muntah mulai dari si ibu mertua, istri lalu suami. Cairan berhamburan dan menempel dimana mana. Agak menyesal duduk di sini, harusnya tadi saya memilih duduk di atap mobil. Kenapa kalian tidak muntah kearah kriminal yang duduk dekat pintu??
Kenapa harus saya? KENAPA?!?!
Sampai di Bahodopi. Saya diturunkan dekat lapangan, bersemak dan tidak ada rumah. Baru mau bertanya “dak salah ini, pak?” tapi mobilnya sudah pergi tanpa permisi. Jadi ini sapta pesona wisata yang kalian bicarakan di TV? Bedebah!
Liat HP. Tidak ada sinyal. Melihat ke sekeliling berusaha mencari air terjun. Iyalah, meskipun tersesat paling tidak masih bisa foto foto. Setengah jam dari sekarang saya akan mulai emosi dan memakan tanganku sendiri karena lapar. Tapi itu tidak terjadi. Saya menumpang dumptruck dan kebetulan dia tau tempat yang saya tuju. Sopirnya baik, dia bukan psikopat, bukan gay, bukan penjual organ tubuh dan bukan makhluk aneh kelainan gen pemakan manusia. Dia bahkan menawariku rokok, merknya ‘Geo mild’. Namanya bagus tapi itu tidak membuat rasa daun jati dan alang alangnya hilang. Jadi ingat The touristas. It’s so much fun.
Bungku – Bahodopi dalam kecepatan kurang lebih 40 Km/jam [Jalan rusak parah, sapi menguasai badan jalan]
Sekarang pukul 08:00 Wita, pagi yang begitu cerah dan harusnya itu membuat perjalanan ini menjadi menyenangkan. Saya menyebutnya deteleportasi, itu ketika saya dipindahkan dari site satu ke site yang lain dengan jarak tempuh yang lumayan besar. Tapi bukankah menjadi buruh membuat pilihan untuk memutuskan sesuatu berdasarkan pertimbangan pribadi menjadi sangat terbatas. Tapi apapun itu, saya menyukai bepergian, kemana pun dan kapan pun.
Awalnya saya berpikir semua kendaraan umum yang beroperasi di kota Bungku memiliki jenis yang sama : mini bus. Ternyata salah, saya dan delapan orang yang lain termasuk pengemudi sekarang berada dalam kendaraan beroda empat yang bangku penumpangnya menghadap ke samping [di Makassar ini disebut pete pete, di Morowali mereka menyebutnya blender mekanik pengaduk isi perut]. Semua orang yang berada dalam kendaraan ini sepertinya memiliki hubungan keluarga kecuali saya, seorang pria yang tidak ingin saya sebutkan dalam tulisan ini dan tiga orang yang duduk di depan [serius mereka duduk bertiga, orang yang di tengah berupaya sedemikian rupa untuk memposisikan handle persneling berada tepat diantara kedua lututnya]. Tiga orang tolol ini membuat sedikit masalah di awal perjalanan. Orang tolol pertama yang mengemudikan kendaraan mengeluh kesulitan mengoper gigi, katanya lutut orang tolol yang kedua menghimpit handle. Orang tolol ketiga yang duduk dekat pintu depan sebelah kiri sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan kekacauan ini, tapi alasannya untuk memaksakan diri duduk di depan dan sekarang membuat jumlah mereka sekarang lebih besar dari dua sedikit bikin emosi [duduk dibelakang membuat mual katanya. Trus kenapa anda tidak naik cable car, Mr. President?]
Beralih ke belakang, satu orang pria yang tidak ingin saya sebutkan tadi duduk di depan pintu keluar. Dari tadi orang ini merokok tanpa henti. Saya mengasumsikan orang ini punya masalah PPKN yang cukup parah. Asap rokoknya membuat kabin penumpang menjadi seperti pangkalan gerobak sate di jam makan malam yang sibuk. Saya memutuskan untuk tidak berinteraksi dengan orang ini selama perjalanan untuk alasan apapun dan memilih menganggap orang ini tidak pernah ada, tembus pandang dan tidak punya bobot penting untuk diperdulikan. Saya baru saja berhenti berpikir seperti tadi ketika tiba tiba dia bermaksud meminjam korek api [punya dia kelihatannya rusak parah. Wajar. Tingkat pengoperasian ekstrim]. Saya tidak perduli seperti yang saya katakan dan pasang tampang “Did I hear something?”. Dia kelihatan sedikit emosi dan berniat menyalurkannya. Saya terpaksa harus melakukan sedikit improvisasi dengan menjatuhkan palu Geologi dari dalam tas secara sangat disengaja. Suara benturan palu dan lantai mobil sangat keras, membuat penumpang lain bergidik ngeri [Don’t try me, I got a serious mental sickness ladies and gentlemen…]
Empat orang yang lain mungkin memiliki hubungan seperti ini : Ibu mertua, Istri, Suami dan anak. Sepertinya mereka baru keluar dari rumah sakit. Di pangkuan sang istri terdapat amplop besar bertuliskan radiologi, mereka membawa banyak barang dan tas berisi pakaian. Termos air panas memperkuat asumsiku. Cukup bisa diterima kan? Wajah anak mereka kelihatan sangat pucat [dia yang sakit dan menurutku tipus]. Anak ini mengeluh pusing tiap lima menit sekali. Sekarang sudah hampir satu jam, jadi jumlah total keluhan harusnya bisa dihitung untuk mengetahui rata rata produksi keluhan per hari. Tidak perlu menganggapku gila, saya menghitungnya sekedar untuk mencari kesibukan. Itu juga masih bisa diterima kan?
Kami baru saja melewati SDN Inpres 1 Bahomotefe ketika sang Ibu mertua berbicara dengan sedikit lantang kepada sang istri yang wajahnya mulai sedikit pucat dan matanya menunjukkan disorientasi ringan. “Ati’! Ada minyak anginmu?” perempuan yang namanya Ati’ menggeleng dan balik bertanya pada suaminya. “Pa, ada kantong kresek?” yang ditanya juga menggeleng lalu beribacara pada anak lelaki yang duduk di sampingnya. “#*@####**@*@*@*@**#^$##!@#$@% [dalam bahasa daerah yang saya tidak mengerti]. Si anak bereaksi dengan menutupi seluruh permukaan tubuhnya pakai sarung. Ibu mertua menjulurkan kepalanya keluar melalui jendela, tangannya mencengkeram sandaran kepala kursi pengemudi. Beberapa kali sang sopir harus berbalik untuk melihat apa yang menyentuh kepalanya [kebanyakan nonton godzilla bikin paranoid, betul kan pak sopir?]. Sang istri mulai berbaring gelisah di lantai mobil sambil menutupi wajahnya dengan koran. Sang suami menyalakan rokok dan mulai bernyanyi dalam bahasa daerah yang tidak ada subtitlenya. Si anak tidak bergerak sama sekali. Pria depan pintu menyalakan rokoknya yang ke 177886999! Dengan dua orang perokok profesional dan terlatih, sekarang jarak pandang di dalam kabin tidak lebih dari 2,5 cm.
Oh Tuhan! Ini mulai terlihat seperti gathering klub pecandu mabuk lem Fox!
Lalu tiba tiba mereka berurutan muntah mulai dari si ibu mertua, istri lalu suami. Cairan berhamburan dan menempel dimana mana. Agak menyesal duduk di sini, harusnya tadi saya memilih duduk di atap mobil. Kenapa kalian tidak muntah kearah kriminal yang duduk dekat pintu??
Kenapa harus saya? KENAPA?!?!
Sampai di Bahodopi. Saya diturunkan dekat lapangan, bersemak dan tidak ada rumah. Baru mau bertanya “dak salah ini, pak?” tapi mobilnya sudah pergi tanpa permisi. Jadi ini sapta pesona wisata yang kalian bicarakan di TV? Bedebah!
Liat HP. Tidak ada sinyal. Melihat ke sekeliling berusaha mencari air terjun. Iyalah, meskipun tersesat paling tidak masih bisa foto foto. Setengah jam dari sekarang saya akan mulai emosi dan memakan tanganku sendiri karena lapar. Tapi itu tidak terjadi. Saya menumpang dumptruck dan kebetulan dia tau tempat yang saya tuju. Sopirnya baik, dia bukan psikopat, bukan gay, bukan penjual organ tubuh dan bukan makhluk aneh kelainan gen pemakan manusia. Dia bahkan menawariku rokok, merknya ‘Geo mild’. Namanya bagus tapi itu tidak membuat rasa daun jati dan alang alangnya hilang. Jadi ingat The touristas. It’s so much fun.
Minggu, 11 Desember 2011
Deadlock
Namanya Hanif...
Lulusan D3 salah satu politeknik ternama di Jakarta. Hanif adalah salah satu kesalahan terbesar dari teknologi pencangkokan otak buatan. Hanif bangunnya sangat siang karena tidurnya jam 4 subuh. Alasannya karena nonton drama korea berseri. Sebenarnya saya tidak punya masalah dengan kebiasaan Hanif yang menurutku sedikit horor, tapi ceritanya berbeda karena Hanif punya kebiasaan lain yang tidak kalah menguras emosi. Hanif tidak bisa nonton drama korea berseri dengan lampu dipadamkan. Setiap saya terbangun karena cahaya yang membuat retinaku tidak berhenti bekerja dan menanyakan dia lagi bikin apa subuh subuh buta begini, dia akan menjawab dengan tidak acuh "gue lagi bikin RAB!". Ah iya hampir lupa, Hanif ngomongnya Loe Gue [Ngehe']. Membuatku merasa terjebak dalam kehidupan sinetron setiap detiknya. RAB katanya? Kalo itu benar, Hanif harus masuk nominasi pegawai teladan bulan ini sepanjang tahun. Dan meskipun tidak bisa dibilang saya menyukai Hanif [memang harusnya tidak boleh begitu] saya akan vote untuk namanya tanpa rasa bersalah sama sekali.
Tapi alibi RABnya sedikit cacat karena dari laptop Acer berwarna abu abu miliknya terdengar suara "Oppa, Sarang he..". Hanif, saya tau kau sakit jiwa tapi menjadikan RAB sebagai alasan untuk nonton sampah korea sangat tidak ilmiah!
Lalu keesokan harinya, ketika harusnya saya sudah lupa dengan kejadian semalam yang berpotensi membuatku kehilangan kemampuan visual secara permanen karena penyakit jiwa Hanif yang semakin tidak terkontrol. Hanif kembali menguji kesabaranku. Jika hidup bersama dalam ruangan yang sama dengan Hanif adalah salah satu tantangan dalam reality show berhadiah mobil mewah, mungkin sekarang saya sudah sibuk cuci BMW seri terbaru di sungai Lambolo.
Hanif, tahukah kau arti PSM untuk kami semua? Lalu kenapa kau ambil remote TV dan mengganti saluran tanpa konfirmasi? Hanif, jika di Argentina sepak bola adalah agama maka bagi kami PSM adalah agama orang orang Argentina! Tidak sampai disitu, Hanif melanjutkan aksi tidak bermoralnya dengan..[sudahlah, menyebutnya akan bikin asam uratku kambuh]
Lalu kemudian, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk menyadarkan Hanif. Cara yang elegan dan mewah seperti menjelaskan dengan penuh senyum persahabatan, Hanif tanggapi dengan gurauan bangsa Viking. Baiklah Hanif, ini akan sedikit berdarah!
Setelah sedikit aksi teatrikal di dapur yang kosong, Hanif tergeletak tidak bernyawa di lantai dengan bersimbah darah. Di tanganku masih ada pisau daging ukuran XL. Sunyi. [Saya membayangkan ini sampai ratusan kali].
Tapi bukan itu yang terjadi dan kalian tidak perlu kecewa. Saya tidak akan mengatakan apa yang saya lakukan tapi Hanif tidak akan mengulangi perbuatannya dalam waktu yang sangat lama. Hanif juga berjanji untuk sembuh dari penyakit jiwanya meski tanpa pertolongan dokter manapun.
Dan setelah menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang berbeda yang kami anut. Dan dia sebaiknya memahami hal seperti itu. karena untukku sendiri, hidup tanpa harga diri sama saja dengan mati.
Kalo ada yang jual..beli [good words, anyhow]
Lulusan D3 salah satu politeknik ternama di Jakarta. Hanif adalah salah satu kesalahan terbesar dari teknologi pencangkokan otak buatan. Hanif bangunnya sangat siang karena tidurnya jam 4 subuh. Alasannya karena nonton drama korea berseri. Sebenarnya saya tidak punya masalah dengan kebiasaan Hanif yang menurutku sedikit horor, tapi ceritanya berbeda karena Hanif punya kebiasaan lain yang tidak kalah menguras emosi. Hanif tidak bisa nonton drama korea berseri dengan lampu dipadamkan. Setiap saya terbangun karena cahaya yang membuat retinaku tidak berhenti bekerja dan menanyakan dia lagi bikin apa subuh subuh buta begini, dia akan menjawab dengan tidak acuh "gue lagi bikin RAB!". Ah iya hampir lupa, Hanif ngomongnya Loe Gue [Ngehe']. Membuatku merasa terjebak dalam kehidupan sinetron setiap detiknya. RAB katanya? Kalo itu benar, Hanif harus masuk nominasi pegawai teladan bulan ini sepanjang tahun. Dan meskipun tidak bisa dibilang saya menyukai Hanif [memang harusnya tidak boleh begitu] saya akan vote untuk namanya tanpa rasa bersalah sama sekali.
Tapi alibi RABnya sedikit cacat karena dari laptop Acer berwarna abu abu miliknya terdengar suara "Oppa, Sarang he..". Hanif, saya tau kau sakit jiwa tapi menjadikan RAB sebagai alasan untuk nonton sampah korea sangat tidak ilmiah!
Lalu keesokan harinya, ketika harusnya saya sudah lupa dengan kejadian semalam yang berpotensi membuatku kehilangan kemampuan visual secara permanen karena penyakit jiwa Hanif yang semakin tidak terkontrol. Hanif kembali menguji kesabaranku. Jika hidup bersama dalam ruangan yang sama dengan Hanif adalah salah satu tantangan dalam reality show berhadiah mobil mewah, mungkin sekarang saya sudah sibuk cuci BMW seri terbaru di sungai Lambolo.
Hanif, tahukah kau arti PSM untuk kami semua? Lalu kenapa kau ambil remote TV dan mengganti saluran tanpa konfirmasi? Hanif, jika di Argentina sepak bola adalah agama maka bagi kami PSM adalah agama orang orang Argentina! Tidak sampai disitu, Hanif melanjutkan aksi tidak bermoralnya dengan..[sudahlah, menyebutnya akan bikin asam uratku kambuh]
Lalu kemudian, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk menyadarkan Hanif. Cara yang elegan dan mewah seperti menjelaskan dengan penuh senyum persahabatan, Hanif tanggapi dengan gurauan bangsa Viking. Baiklah Hanif, ini akan sedikit berdarah!
Setelah sedikit aksi teatrikal di dapur yang kosong, Hanif tergeletak tidak bernyawa di lantai dengan bersimbah darah. Di tanganku masih ada pisau daging ukuran XL. Sunyi. [Saya membayangkan ini sampai ratusan kali].
Tapi bukan itu yang terjadi dan kalian tidak perlu kecewa. Saya tidak akan mengatakan apa yang saya lakukan tapi Hanif tidak akan mengulangi perbuatannya dalam waktu yang sangat lama. Hanif juga berjanji untuk sembuh dari penyakit jiwanya meski tanpa pertolongan dokter manapun.
Dan setelah menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang berbeda yang kami anut. Dan dia sebaiknya memahami hal seperti itu. karena untukku sendiri, hidup tanpa harga diri sama saja dengan mati.
Kalo ada yang jual..beli [good words, anyhow]
Selasa, 20 September 2011
Ztrange Parachute
Jangan jadi seperti kebanyakan dari mereka...
Berseragam dan dihormati, tapi menghabiskan jam kantor di warung kopi seperti yang bisa saya lihat beberapa minggu yang lalu, atau menggunakan fasilitas negara bukan pada tempatnya [main game, download berbagai video non edukatif dan berkeliling kota tanpa henti. Kegiatan terakhir biasanya dilakukan jika dua kegiatan sebelumnya menjadi tidak terlalu menarik lagi bagi pelaku].
Semua hal di atas benar benar sangat rendah dan tidak kreatif serta mencerminkan kepribadian dari DNA sapi yang mengalir dalam tubuh mereka.
Sebenarnya saya enggan berbicara banyak mengenai sistem birokrasi dan perangkatnya tanpa didampingi pengacara saya. Tapi saya akan memberimu saran, lakukanlah sesuatu yang lebih besar dan lebih spektakuler untuk membuat kami [baca : rakyat] senang. Sesuatu yang akan menguasai pemberitaan sampai semua program tolol di TV tidak punya cukup waktu untuk di tayangkan. Paling tidak, lakukan korupsi dalam jumlah yang belum pernah ada sebelumnya. Jumlah yang begitu besar sampai butuh sehari penuh untuk menghitung jumlah angka nol dalam bilangannya. Jumlah yang akan membuat anak cucumu kelak cukup bangga dan bisa berkata dengan lantang “Teman teman! Ayahku koruptor terhebat yang pernah dimiliki negara ini”. Jumlah yang membuatku begitu ingin mendapatkan tanda tanganmu pada sampul buku agama kelas 2 SD yang akan saya beli nanti [buku ini sebagai bahan referensi untuk mencari tahu kira kira kelak kau akan berada pada neraka level berapa]. Saya tidak akan melewatkan memberimu dukungan moral. Meski sebenarnya sangat mengerikan untuk menyaksikan seseorang melakukan kontak fisik secara langsung dengan raket listrik+MP3 bertegangan ultra tinggi dan mengeluarkan suara bising dari album terbaru sm*sh tanpa henti. Dan akan semakin buruk jika raketnya diganti dengan yang pake MP4, karena sekarang kita harus liat muka dan tarian homo mereka. Tapi saya rasa kau tidak akan punya cukup waktu untuk hal sepele seperti tanda tangan, karena kau akan sangat sibuk menguras safety tank di dalam penjara.
Jika kau tidak bisa menerima saran tadi atau melakukan korupsi dalam jumlah yang benar, sebaiknya kau tidak perlu mencoba. Karena sangat beresiko jika harus bersumpah atas nama Tuhan untuk sekedar korupsi dalam jumlah sedikit. Kita bisa bekerja sama merampok beberapa ATM setiap hari selama seminggu penuh untuk jumlah tersebut [kau bertugas mengurusi mesin ATMnya dan saya bertugas mengawasi mobil operasional dari jarak minimum 150 Km].
Meski sebenarnya selalu ada pilihan yang tidak begitu populer. Kau bisa menjadi sebagian kecil dari mereka. Sebagian kecil yang memilih untuk lebih punya sikap dan punya kehormatan sebagai seorang manusia. Sebagian kecil yang menurut kami adalah pahlawan yang sesungguhnya, bukan beberapa dari mereka yang kebetulan mati, dapat bintang jasa dan dikuburkan dalam areal taman makam pahlawan.
Sebagian kecil yang bekerja dengan baik demi negeri ini. Sebagian kecil yang dengan bangga kami sebut pengayom masyarakat.
Berseragam dan dihormati, tapi menghabiskan jam kantor di warung kopi seperti yang bisa saya lihat beberapa minggu yang lalu, atau menggunakan fasilitas negara bukan pada tempatnya [main game, download berbagai video non edukatif dan berkeliling kota tanpa henti. Kegiatan terakhir biasanya dilakukan jika dua kegiatan sebelumnya menjadi tidak terlalu menarik lagi bagi pelaku].
Semua hal di atas benar benar sangat rendah dan tidak kreatif serta mencerminkan kepribadian dari DNA sapi yang mengalir dalam tubuh mereka.
Sebenarnya saya enggan berbicara banyak mengenai sistem birokrasi dan perangkatnya tanpa didampingi pengacara saya. Tapi saya akan memberimu saran, lakukanlah sesuatu yang lebih besar dan lebih spektakuler untuk membuat kami [baca : rakyat] senang. Sesuatu yang akan menguasai pemberitaan sampai semua program tolol di TV tidak punya cukup waktu untuk di tayangkan. Paling tidak, lakukan korupsi dalam jumlah yang belum pernah ada sebelumnya. Jumlah yang begitu besar sampai butuh sehari penuh untuk menghitung jumlah angka nol dalam bilangannya. Jumlah yang akan membuat anak cucumu kelak cukup bangga dan bisa berkata dengan lantang “Teman teman! Ayahku koruptor terhebat yang pernah dimiliki negara ini”. Jumlah yang membuatku begitu ingin mendapatkan tanda tanganmu pada sampul buku agama kelas 2 SD yang akan saya beli nanti [buku ini sebagai bahan referensi untuk mencari tahu kira kira kelak kau akan berada pada neraka level berapa]. Saya tidak akan melewatkan memberimu dukungan moral. Meski sebenarnya sangat mengerikan untuk menyaksikan seseorang melakukan kontak fisik secara langsung dengan raket listrik+MP3 bertegangan ultra tinggi dan mengeluarkan suara bising dari album terbaru sm*sh tanpa henti. Dan akan semakin buruk jika raketnya diganti dengan yang pake MP4, karena sekarang kita harus liat muka dan tarian homo mereka. Tapi saya rasa kau tidak akan punya cukup waktu untuk hal sepele seperti tanda tangan, karena kau akan sangat sibuk menguras safety tank di dalam penjara.
Jika kau tidak bisa menerima saran tadi atau melakukan korupsi dalam jumlah yang benar, sebaiknya kau tidak perlu mencoba. Karena sangat beresiko jika harus bersumpah atas nama Tuhan untuk sekedar korupsi dalam jumlah sedikit. Kita bisa bekerja sama merampok beberapa ATM setiap hari selama seminggu penuh untuk jumlah tersebut [kau bertugas mengurusi mesin ATMnya dan saya bertugas mengawasi mobil operasional dari jarak minimum 150 Km].
Meski sebenarnya selalu ada pilihan yang tidak begitu populer. Kau bisa menjadi sebagian kecil dari mereka. Sebagian kecil yang memilih untuk lebih punya sikap dan punya kehormatan sebagai seorang manusia. Sebagian kecil yang menurut kami adalah pahlawan yang sesungguhnya, bukan beberapa dari mereka yang kebetulan mati, dapat bintang jasa dan dikuburkan dalam areal taman makam pahlawan.
Sebagian kecil yang bekerja dengan baik demi negeri ini. Sebagian kecil yang dengan bangga kami sebut pengayom masyarakat.
Senin, 20 Juni 2011
Firefliez
Selamat pagi...
Sekarang pukul 13:00 WITA dan baru bangun [sedikit agak susah ternyata membangunkanmu]. Mandi sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk kondisi seperti ini. Saya merasa seperti sedang hiportemia.
Jadi ini rasanya?
Ada sedikit yang aneh. Karena awalnya tidak begitu perduli tentang siapa yang datang dan pergi. Jadi mungkin ini alasannya mengapa orang orang menangis dengan sungguh sungguh saat mengalami perpisahan. Seperti ada bagian yang hilang dan terasa perih.
Musim kelihatannya sedang tidak bagus, bunga opium tidak mau tumbuh.
Efek anastesi bisa menghilangkan ini, tapi ada sesuatu dalam kepalaku yang benar benar tidak menyetujui jika saya melakukannya. Saya merasa seperti ada pengkhianat dalam diriku. Yang memalingkan wajahku setiap saat agar dapat melihatmu. Pengkhianat yang begitu saya senangi.
Harusnya tanggal 23 datang secepatnya. Kembali ke site mungkin jalan keluar untuk hal kayak begini. Di sana bisa jalan kaki sepuasnya seperti orang gila, lalu pulang ke camp trus tidur. Benar benar sangat efektif. Dan untuk menghilangkan efek halusinasi saya bisa memberikan shortcourse main catur dan winning eleven pada penduduk Desa Siuna.
Sebenarnya mau marah, karena kau tidak pernah memberitahuku apa yang harus saya lakukan jika saya merindukanmu meski sebenarnya kau tidak punya kewajiban apa apa untuk itu. Dalam hal ini kau yang paling bertanggung jawab menurutku. Saya tidak mau mengerti yang lain. Tapi karena kau sedang berjuang untuk sesuatu yang penting untuk kau selesaikan. Sepertinya saya harus memilih untuk menjadi pendukung yang baik.
Lakukan saja yang terbaik, sisanya biarkan...
Sekarang pukul 13:00 WITA dan baru bangun [sedikit agak susah ternyata membangunkanmu]. Mandi sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk kondisi seperti ini. Saya merasa seperti sedang hiportemia.
Jadi ini rasanya?
Ada sedikit yang aneh. Karena awalnya tidak begitu perduli tentang siapa yang datang dan pergi. Jadi mungkin ini alasannya mengapa orang orang menangis dengan sungguh sungguh saat mengalami perpisahan. Seperti ada bagian yang hilang dan terasa perih.
Musim kelihatannya sedang tidak bagus, bunga opium tidak mau tumbuh.
Efek anastesi bisa menghilangkan ini, tapi ada sesuatu dalam kepalaku yang benar benar tidak menyetujui jika saya melakukannya. Saya merasa seperti ada pengkhianat dalam diriku. Yang memalingkan wajahku setiap saat agar dapat melihatmu. Pengkhianat yang begitu saya senangi.
Harusnya tanggal 23 datang secepatnya. Kembali ke site mungkin jalan keluar untuk hal kayak begini. Di sana bisa jalan kaki sepuasnya seperti orang gila, lalu pulang ke camp trus tidur. Benar benar sangat efektif. Dan untuk menghilangkan efek halusinasi saya bisa memberikan shortcourse main catur dan winning eleven pada penduduk Desa Siuna.
Sebenarnya mau marah, karena kau tidak pernah memberitahuku apa yang harus saya lakukan jika saya merindukanmu meski sebenarnya kau tidak punya kewajiban apa apa untuk itu. Dalam hal ini kau yang paling bertanggung jawab menurutku. Saya tidak mau mengerti yang lain. Tapi karena kau sedang berjuang untuk sesuatu yang penting untuk kau selesaikan. Sepertinya saya harus memilih untuk menjadi pendukung yang baik.
Lakukan saja yang terbaik, sisanya biarkan...
Sabtu, 18 Juni 2011
Afterglow
So you'll fly...
Berusaha keras untuk tidak mengatakan hal hal yang akan membuat moodmu hancur berantakan seperti kota Tripoli [senyum].
Maaf, sebenarnya bingung antara my sister's keeper dan buku itu. Tapi saya menyukai gambar plester di sampulnya. Apa boleh buat, alasan yang sangat sederhana, luka apapun kalo ada plester itu pasti akan bisa sembuh.
Kau sebaiknya berhenti bangun kesiangan. Bukan karena alasan gaya hidup seperti itu hanya dimiliki orang orang dengan pengalaman bertahun tahun di penjara tapi kau melewatkan terlalu banyak pagi [bukan subuh].
Perjalananmu akan sangat menyenangkan, saya yakin. Terlepas dari siapapun yang kau temukan di luar sana, bersenang-senanglah :)
Karena mendoakanmu tiap hari bukankah kau seharusnya baik baik saja?
Have a nice trip, your highness...
Berusaha keras untuk tidak mengatakan hal hal yang akan membuat moodmu hancur berantakan seperti kota Tripoli [senyum].
Maaf, sebenarnya bingung antara my sister's keeper dan buku itu. Tapi saya menyukai gambar plester di sampulnya. Apa boleh buat, alasan yang sangat sederhana, luka apapun kalo ada plester itu pasti akan bisa sembuh.
Kau sebaiknya berhenti bangun kesiangan. Bukan karena alasan gaya hidup seperti itu hanya dimiliki orang orang dengan pengalaman bertahun tahun di penjara tapi kau melewatkan terlalu banyak pagi [bukan subuh].
Perjalananmu akan sangat menyenangkan, saya yakin. Terlepas dari siapapun yang kau temukan di luar sana, bersenang-senanglah :)
Karena mendoakanmu tiap hari bukankah kau seharusnya baik baik saja?
Have a nice trip, your highness...
Jumat, 17 Juni 2011
Zolarflare
Ketika mengalami kejadian yang hampir sama..waktu pun kembali!
Siang itu hari ke-23 dibulan Januari. Menghadiri pemutaran film dokumenter bertema rekayasa genetik. Tapi tidak perlu terlalu kaget, yang mereka bicarakan hanyalah hal hal tidak penting seperti kentang, ikan salmon dan hama kapas. Padahal ketika menerima undangan pemutaran film ini, imajinasiku berputar putar pada area laba laba mutan, sinar gamma dan radiasi material asing dari luar angkasa yang bisa membuat tubuhmu dikelilingi api atau elastis seperti karet.
Pembicaranya seorang Professor dalam bidang genetik [katanya]. Tapi ketika dia mulai berbicara...semua mulai tercium tidak futuristik! Bau bakteri dimana mana. Orang ini mengeluarkan banyak sampah dari mulutnya. Satu satunya kesimpulan yang bisa saya buat setelah menyaksikan film dokumenter dan memperhatikan apa yang orang orang ini diskusikan adalah "Rekayasa genetik tidak begitu populer di India"
Yang hadir dalam ruangan kebanyakan mahasiswa yang berhubungan dengan tema film. Muka mereka kelihatan begitu serius dan sangat aktif bertanya [tipe mahasiswa dengan masa studi singkat dan IPK selangit tapi ketika mahasiswa lain melihat fotonya di buku tahunan, dia akan berkata "Alien ini mahasiswa??"]. Tapi saya yakin mereka sama sekali tidak mengerti apa itu rekayasa genetik. Kalau mereka mengerti, bukankah harusnya mereka sekarang sudah bisa terbang atau menghilang mungkin [menghilang sangat cocok untuk mereka].
Ok sebaiknya saya keluar dari tempat ini. Sebelum mereka mulai berpikir saya adalah salah satu dari mereka, yang harus nonton film dokumenter untuk tau kalo ikan salmon bertelur di sungai. Atau jangan jangan mereka mengira ikan salmon bermetamorfosis seperti katak?! Sepertinya begitu..TAKSI! Bawa saya menjauh dari sini. Kemana saja, yang penting cukup jauh dari orang orang biososial yang mengira mengembangbiakkan bakteri bisa menyelamatkan tata surya!
Kembali ke tempat tadi ketika sore. Ruangan telah kosong [semua yang nonton kecuali saya harus ke dokter jiwa karena tidak mampu memproses dengan baik informasi sampah yang baru saja mereka terima].
Dan sekarang..kembali terjebak dalam pemutaran film dokumenter bertema kehidupan sosial. Orang yang sepertinya komentator film [atau dia menganggap dirinya seperti itu] sedang berkoar koar mengenai permasalahan dalam kesenjangan sosial pada mereka yang sebagian besar sepertinya hanya mengerti kata lapar secara teori! Semoga kalian bisa menyelamatkan banyak orang dengan diskusi panelmu..aktivis aktivis film! Kalian keren..HAHAHAHA!
Siang itu hari ke-23 dibulan Januari. Menghadiri pemutaran film dokumenter bertema rekayasa genetik. Tapi tidak perlu terlalu kaget, yang mereka bicarakan hanyalah hal hal tidak penting seperti kentang, ikan salmon dan hama kapas. Padahal ketika menerima undangan pemutaran film ini, imajinasiku berputar putar pada area laba laba mutan, sinar gamma dan radiasi material asing dari luar angkasa yang bisa membuat tubuhmu dikelilingi api atau elastis seperti karet.
Pembicaranya seorang Professor dalam bidang genetik [katanya]. Tapi ketika dia mulai berbicara...semua mulai tercium tidak futuristik! Bau bakteri dimana mana. Orang ini mengeluarkan banyak sampah dari mulutnya. Satu satunya kesimpulan yang bisa saya buat setelah menyaksikan film dokumenter dan memperhatikan apa yang orang orang ini diskusikan adalah "Rekayasa genetik tidak begitu populer di India"
Yang hadir dalam ruangan kebanyakan mahasiswa yang berhubungan dengan tema film. Muka mereka kelihatan begitu serius dan sangat aktif bertanya [tipe mahasiswa dengan masa studi singkat dan IPK selangit tapi ketika mahasiswa lain melihat fotonya di buku tahunan, dia akan berkata "Alien ini mahasiswa??"]. Tapi saya yakin mereka sama sekali tidak mengerti apa itu rekayasa genetik. Kalau mereka mengerti, bukankah harusnya mereka sekarang sudah bisa terbang atau menghilang mungkin [menghilang sangat cocok untuk mereka].
Ok sebaiknya saya keluar dari tempat ini. Sebelum mereka mulai berpikir saya adalah salah satu dari mereka, yang harus nonton film dokumenter untuk tau kalo ikan salmon bertelur di sungai. Atau jangan jangan mereka mengira ikan salmon bermetamorfosis seperti katak?! Sepertinya begitu..TAKSI! Bawa saya menjauh dari sini. Kemana saja, yang penting cukup jauh dari orang orang biososial yang mengira mengembangbiakkan bakteri bisa menyelamatkan tata surya!
Kembali ke tempat tadi ketika sore. Ruangan telah kosong [semua yang nonton kecuali saya harus ke dokter jiwa karena tidak mampu memproses dengan baik informasi sampah yang baru saja mereka terima].
Dan sekarang..kembali terjebak dalam pemutaran film dokumenter bertema kehidupan sosial. Orang yang sepertinya komentator film [atau dia menganggap dirinya seperti itu] sedang berkoar koar mengenai permasalahan dalam kesenjangan sosial pada mereka yang sebagian besar sepertinya hanya mengerti kata lapar secara teori! Semoga kalian bisa menyelamatkan banyak orang dengan diskusi panelmu..aktivis aktivis film! Kalian keren..HAHAHAHA!
Silent Hillz
Lestarikan hutan untuk anak cucu kita! [Klise! Anak cucu kita lebih butuh logam untuk dijadikan kawat gigi...*Buldozer meraung-raung! Jangan salahkan kami..]
Kolonodale atau saya lebih suka menyebutnya Koln Ale. Saya selalu merasa berhak untuk memberikan nama pada semua hal ketika saya memiliki cukup minat untuk memberinya nama tanpa perlu meminta saran dari pihak manapun, terlepas dari pihak manapun yang saya maksud di sini memiliki pendapat yang sama atau sebaliknya! Eat that! sometimes life's hard..LOL
Dan saya juga merasa sangat perlu untuk menekankan di sini, saya seorang warga negara yang baik. Saya ulangi..saya seorang warga negara yang baik. Tanpa satupun catatan kriminal dan semua hal yang memiliki konotasi negatif dalam kehidupan bermasyarakat di negara kita yang tercinta. Saya sangat steril dan seorang pemuda baik baik, normal dan beradab. Jadi jangan khawatir, karena seharusnya anak anda akan aman bersama saya [Tolong perlihatkan tulisan ini pada orang tuamu di rumah..saya serius!]
Dari kota Makassar, tempat ini lumayan jauh [Disorientasi selama perjalanan bikin malas untuk memperhatikan instrumen pengukur jarak pada kendaraan..This is nope my fault, it's yours LOL]. Koln Ale dapat dijangkau dengan kendaraan beroda dua atau empat dalam waktu tempuh kurang lebih 28 jam dengan kondisi jalan yang rusak parah seperti bekas arena perang dunia ke-2! Alat penyeberangan bersuara bising di Nuha dan bus jemputan dari perusahaan transportasi Mega Mas [nama perusahaannya saja kayak nama ikan air tawar..tidak profesional!] membuat perjalanan jadi dua kali lebih lama..[Nenekku bisa lari lebih kencang dari rongsokanmu! Kau dengar itu Mega mas?! You idiot!]
Koln Ale adalah ibukota kecamatan Petasia dengan jumlah penduduk..[Mohon tunggu sebentar. WOY KAU SEMUA! BARIS KO CILAKA! MULAI BERHITUNG!] kurang lebih 3000 jiwa. Tempat ini menyajikan pesona iklim tropis yang memukau [Pendapat setelah beberapa jam pertama]. Tipe tempat yang sangat disukai wisatawan asing yang mencari kehangatan [jangan salah paham dengan kalimatnya] dan sangat dihindari oleh nona dan tuan muda yang gemar antri formulir kontes nyanyi dan ajang cari bakat di TV [Pak, tolong jelaskan fungsi TV yang baik dan benar pada mereka. Tapi perlahan lahan, saya dengar mereka sangat rentan mencoba bunuh diri untuk alasan yang paling tidak masuk akal]. Khusus untuk jenis manusia yang terakhir saya sebut tadi : Tolong jangan ke sini! Alasannya sederhana, saya tidak bisa menemukan satu pun alasan untuk menyukai kalian..
Sebelah utara tempat ini berbatasan dengan laut berair jernih yang dikelilingi pulau pulau karang kecil tidak berpenghuni. Sangat indah [Yang ini serius]. Pulau pulau karang ini berhasil menciptakan perairan yang teduh dan ekosistem yang sempurna bagi beragam biota laut yang hidup di dalamnya [Yang ini juga masih serius]. Mereka yang suka diving dan snorkling harus mencoba tempat ini [Jangan berpikir saya suka keduanya..I am not!].
Selama beberapa hari di tempat ini, satu satunya bentuk komunikasi yang berhasil saya lakukan dengan penduduk setempat adalah kata "Halo" yang dibalas dengan tatapan aneh dan sangat jijik. What the heck? Owww shit..I KNOW! F you, I AM NOT A GAY EITHER..Stupid ass!
Hampir semua orang di sini bisa berenang [Data tidak valid]. Kondisi alam dan sosial masyarakat begini akan membuat kalimat ajakan seperti "Ayo berenang ke laut?" menurut perhitungan kemungkinan yang saya lakukan akan sangat sering terdengar. Setelah memikirkan berhari hari [HAHAHAHA] akhirnya mendapatkan jawaban yang pas "[Dengan sopan] Maaf saya tidak berenang untuk alasan yang tidak penting. Kecuali seseorang menceburkan Asmirandah ke laut..well, mike! LET'S GO!
Meski agak panas, saya menyukai tempat ini. Suasananya menyenangkan, ditambah di sini tidak ada sinyal [Sebenarnya ada spot yang jaraknya beberapa puluh meter dari camp dimana saya bisa mendapatkan sinyal 1 bar jika cukup beruntung mendapatkan tempat berdiri yang masih kosong]. Tempat ini sangat ramai 24 jam! Bisnis komunikasi di sini lumayan menguntungkan. Kelihatannya penduduk Koln Ale sangat menikmati berkomunikasi lewat telepon genggam untuk membicarakan hal hal yang tidak penting [Emosi..dak pernah dapat tempat! Dan pas dapat tempat eh pinggir tebing. Menelepon bisa jadi sangat beresiko! Belum lagi kalo saya bicara semua langsung melihat aneh...A-ha! Kalian aliennya saudara saudara! Bukan saya..]
Daerah camp bernama Ganda ganda [what a name]. Hari pertama bergabung diwarnai dengan sesi perkenalan dan tanya jawab.
"Siapa namanya, pak?"
"Akhmad Taufiq. Panggil Akhmad atau Taufiq, pak [Dengan sangat ramah]"
"Asalnya darimana, pak?"
"Bulukumba.." [Semua menatap tidak percaya]
"Bulukumba yang dekat Frankfurt, pak...Hehehehehe [Sangat ramah]"
"Ooooooo..."
Koln Ale..you're so much fun :-D
Kolonodale atau saya lebih suka menyebutnya Koln Ale. Saya selalu merasa berhak untuk memberikan nama pada semua hal ketika saya memiliki cukup minat untuk memberinya nama tanpa perlu meminta saran dari pihak manapun, terlepas dari pihak manapun yang saya maksud di sini memiliki pendapat yang sama atau sebaliknya! Eat that! sometimes life's hard..LOL
Dan saya juga merasa sangat perlu untuk menekankan di sini, saya seorang warga negara yang baik. Saya ulangi..saya seorang warga negara yang baik. Tanpa satupun catatan kriminal dan semua hal yang memiliki konotasi negatif dalam kehidupan bermasyarakat di negara kita yang tercinta. Saya sangat steril dan seorang pemuda baik baik, normal dan beradab. Jadi jangan khawatir, karena seharusnya anak anda akan aman bersama saya [Tolong perlihatkan tulisan ini pada orang tuamu di rumah..saya serius!]
Dari kota Makassar, tempat ini lumayan jauh [Disorientasi selama perjalanan bikin malas untuk memperhatikan instrumen pengukur jarak pada kendaraan..This is nope my fault, it's yours LOL]. Koln Ale dapat dijangkau dengan kendaraan beroda dua atau empat dalam waktu tempuh kurang lebih 28 jam dengan kondisi jalan yang rusak parah seperti bekas arena perang dunia ke-2! Alat penyeberangan bersuara bising di Nuha dan bus jemputan dari perusahaan transportasi Mega Mas [nama perusahaannya saja kayak nama ikan air tawar..tidak profesional!] membuat perjalanan jadi dua kali lebih lama..[Nenekku bisa lari lebih kencang dari rongsokanmu! Kau dengar itu Mega mas?! You idiot!]
Koln Ale adalah ibukota kecamatan Petasia dengan jumlah penduduk..[Mohon tunggu sebentar. WOY KAU SEMUA! BARIS KO CILAKA! MULAI BERHITUNG!] kurang lebih 3000 jiwa. Tempat ini menyajikan pesona iklim tropis yang memukau [Pendapat setelah beberapa jam pertama]. Tipe tempat yang sangat disukai wisatawan asing yang mencari kehangatan [jangan salah paham dengan kalimatnya] dan sangat dihindari oleh nona dan tuan muda yang gemar antri formulir kontes nyanyi dan ajang cari bakat di TV [Pak, tolong jelaskan fungsi TV yang baik dan benar pada mereka. Tapi perlahan lahan, saya dengar mereka sangat rentan mencoba bunuh diri untuk alasan yang paling tidak masuk akal]. Khusus untuk jenis manusia yang terakhir saya sebut tadi : Tolong jangan ke sini! Alasannya sederhana, saya tidak bisa menemukan satu pun alasan untuk menyukai kalian..
Sebelah utara tempat ini berbatasan dengan laut berair jernih yang dikelilingi pulau pulau karang kecil tidak berpenghuni. Sangat indah [Yang ini serius]. Pulau pulau karang ini berhasil menciptakan perairan yang teduh dan ekosistem yang sempurna bagi beragam biota laut yang hidup di dalamnya [Yang ini juga masih serius]. Mereka yang suka diving dan snorkling harus mencoba tempat ini [Jangan berpikir saya suka keduanya..I am not!].
Selama beberapa hari di tempat ini, satu satunya bentuk komunikasi yang berhasil saya lakukan dengan penduduk setempat adalah kata "Halo" yang dibalas dengan tatapan aneh dan sangat jijik. What the heck? Owww shit..I KNOW! F you, I AM NOT A GAY EITHER..Stupid ass!
Hampir semua orang di sini bisa berenang [Data tidak valid]. Kondisi alam dan sosial masyarakat begini akan membuat kalimat ajakan seperti "Ayo berenang ke laut?" menurut perhitungan kemungkinan yang saya lakukan akan sangat sering terdengar. Setelah memikirkan berhari hari [HAHAHAHA] akhirnya mendapatkan jawaban yang pas "[Dengan sopan] Maaf saya tidak berenang untuk alasan yang tidak penting. Kecuali seseorang menceburkan Asmirandah ke laut..well, mike! LET'S GO!
Meski agak panas, saya menyukai tempat ini. Suasananya menyenangkan, ditambah di sini tidak ada sinyal [Sebenarnya ada spot yang jaraknya beberapa puluh meter dari camp dimana saya bisa mendapatkan sinyal 1 bar jika cukup beruntung mendapatkan tempat berdiri yang masih kosong]. Tempat ini sangat ramai 24 jam! Bisnis komunikasi di sini lumayan menguntungkan. Kelihatannya penduduk Koln Ale sangat menikmati berkomunikasi lewat telepon genggam untuk membicarakan hal hal yang tidak penting [Emosi..dak pernah dapat tempat! Dan pas dapat tempat eh pinggir tebing. Menelepon bisa jadi sangat beresiko! Belum lagi kalo saya bicara semua langsung melihat aneh...A-ha! Kalian aliennya saudara saudara! Bukan saya..]
Daerah camp bernama Ganda ganda [what a name]. Hari pertama bergabung diwarnai dengan sesi perkenalan dan tanya jawab.
"Siapa namanya, pak?"
"Akhmad Taufiq. Panggil Akhmad atau Taufiq, pak [Dengan sangat ramah]"
"Asalnya darimana, pak?"
"Bulukumba.." [Semua menatap tidak percaya]
"Bulukumba yang dekat Frankfurt, pak...Hehehehehe [Sangat ramah]"
"Ooooooo..."
Koln Ale..you're so much fun :-D
Langganan:
Komentar (Atom)